Cukup melelahkan juga tapi berakhir dengan baik.

Setelah tabungan kami cukup untuk membayar DP sebuah rumah (kita akan membeli rumah dengan cara KPR), mulailah kami berburu brosur di berbagai perumahan.

Pertama kami berkeliling ke beberapa perumahan yang berlokasi di Depok 1 & 2, Beji, tanah baru, Bekasi dan Depok Cinere, (kita engga mampu beli rumah di Jakarta, mahal banget..!)
Kemudian kami membandingkan semuanya mulai dari harga, cara pembayaran, spek bangunan, lokasi dan juga saya browsing di internet, gunanya untuk mencari tahu apakah developernya bermasalah atau tidak.

Ada 1 perumahan yang kami rasa cocok untuk kami, tetapi harga yang ditawarkan cukup tinggi saat itu, lalu saya menelepon marketingnya. Saya mencoba menawar dan ternyata bisa..! saya terus nego sampai akhirnya saya mendapat harga yang pas dengan kantong kita.Lalu kita pergi ke lokasi untuk membayar DP sambil meminta bonus hehehe..., dan kita mendapat bonus teralis serta tambahan pintu samping (tadinya hanya tembok).

Saatnya mengurus administrasi KPR, banyak banget yang dibutuhin seperti : Biaya KPR, KTP suami istri, tabungan 1- 3 bulan terakhir (nilainya harus lumayan besar, agar dpt dilihat bahwa pemohon memang mampu untuk membayar cicilan), buku nikah, Kartu Keluarga, Surat pernyataan dari Kantor bekerja bahwa memang kita bekerja disitu dengan gaji sekian dan ada lg tp saya lupa.Setelah saya memberikan semua persyaratan itu kepada marketing perumahan, saya lalu meminta nama dan no telp petugas Bank yang mengurus KPR kami.

3 hari kemudian saya menelepon petugas tersebut, untuk menanyakan apakah berkas kami masih ada yang kurang, dan ternyata memang ada, cepat-cepat saya lengkapi dan tinggal menunggu kabar dari pihak Bank.2 minggu kemudian kami mendapat kabar, bahwa kami mendapatkan KPR, tetapi harus membayar biaya KPR yang lumayan besar, karena uang kami tidak cukup, lalu istri menjual beberapa perhiasannya agar kami bisa mendapatkan uang untuk biaya KPR dan menandatangani akad kredit tersebut.

Sementara itu pihak Developer terus membangun rumah idaman kami (sistim indent)

Saatnya tiba untuk penandatanganan akad kredit kami berdua datang ke bank, lalu ada notaris Bank yang membacakan semua hak dan kewajiban kami dan rincian biaya. Saat pihak Notaris memberitahu biaya mereka saya mencoba menawar lagi (harap maklum deh, gaji kecil banget hehe) dan bisa..!

Akhirnya saya bisa bernafas lega
kelanjutannya ada lagi.......proses terima kunci dan tips mencari rumah yang baik (berdasarkan pengalaman)